Kamis, 18 Agustus 2011

Pura-Pura Itu Sesuatu Yang Perlu

Salam sejahtera saya sampaikan kepada anda semuanya, sungguh tidak terasa minggu ke-2 di bulan pertama tahun 2009 ini sudah terlewati. Sebagian dari kita sedang berlari kencang demi menggapai resolusi dan cita-cita di tahun ini. Tetapi sebagian yang lainnya belum menentukan arah atau bahkan tidak tahu sama sekali akan lari kemana. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang sudah menentukan arah, dan dalam kecepatan berlari, atau sedang menambah kecepatan untuk mengejar apa yang yang menjadi impian kita.
Mengapa impian? Karena impian kita semua tiada lain selain menjadi dan tetap menjadi orang baik. Bukankah demikian? Satu pointer yang saya suka dari Pak MT adalah “bahwa ilmu yang tidak pernah menua adalah kebaikan”. Apa maksudnya? Maksudnya adalah, menurut hemat saya, bahwa kebaikan selama ini sudah ada dan akan selalu ada untuk kita jabat erat-erat, sementara kita berproses, bertumbuh dan berkembang, ke arah kebaikan tentunya.
Apa yang anda pikirkan jika anda mendengar sebuah nasihat seperti ini?
“Berpura-puralah seolah-olah sudah menjadi orang baik”
Loh… kok kita malah harus berpura-pura ? bukankah pura-pura itu menipu ?
Jangan salah sangka dulu, karena pada kalimat tersebut mengandung pesan kuat, bahwa pribadi ini dengan rendah hati, menyadarai bahwa dirinya belum sampai pada target yang baik. Dan mohon dibedakan dengan kalimat “pura-pura baik” yang memiliki makna sifat negatif karena mengandung kepalsuan.
Jadi intinya jika kita belum menjadi apa yang kita inginkan (yang baik tentunya), maka berlakulah seolah-olah sudah menjadi atau akan menjadi pribadi yang kita inginkan tersebut. Apabila kita konsisten pura-pura seolah-olah sudah menjadi, lama-lama kita kita akan menjadi terbiasa. Dan tanpa kita sadari, kita sudah menjadi pribadi yang kita inginkan tersebut.
Pura-pura adalah cara untuk membangun
kualitas pribadi yang lebih dewasa
yang lebih tinggi kelasnya.
Karena orang-orang yang berada pada kelas dibawah,
tidak memiliki kualitas-kualitas untuk ditampilkan
pada pergaulan kelas diatasnya.

Berpura-pura tidak negatif,
Karena berpura-pura adalah cara untuk membayar dimuka
sesuatu kedewasaan yang kita belum miliki.

Berpura-pura untuk tidak takut, tidak nervous
tampil di lingkungan yang lebih senior,
bukan sebuah dosa, bukan sebuah penipuan
tetapi upaya penyelamatan diri,
sehingga kita bisa tampil pada kedewasaan yang belum kita miliki.

Pura-pura itu sesuatu yang perlu,
dan mohon dibedakan dari kepalsuan

Bagaimana dengan anda? Apakah Anda memiliki pengalaman berpura-pura seolah-olah sudah menjadi orang baik ?

Tips Menjadi Pribadi Siap Kerja ala Mario Teguh.

Mengawali sebuah karir pada suatu perusahaan atau instansi pemerintahan adalah masih menjadi idaman, bagi sebagian besar calon tenaga kerja baru. Keahlian dan pengetahuan dasar sesuai bidang ilmunya tentu sudah dikuasai. Tetapi perlu diketahui,  untuk menjadi pribadi siap kerja, tidak hanya masalah itu saja yang harus diperhatikan. Kita ini mahluk sosial, harus pula memperhatikan lingkungan sekitar, guna mendukung karir yang kita impikan. Ada Tips menarik untuk Menjadi Pribadi Siap Kerja dari Sang Inspirator kita Bp Mario Teguh, berikut point-point-nya:
  1. Jadilah Pribadi yang Diterima, yaitu pribadi yang aman dan tidak berbahaya bagi senior anda, bersikap sewajarnya dan natural serta jangan mengurangi kebaikan Anda.
  2. Jadilah Pribadi yang Disukai, yaitu pribadi yang sudah mulai diajak makan siang bersama, bersenda gurau atau bahkan mendapat hadiah dari senior Anda.  Nasihatnya, jangan mudah tersinggung, mudahlah membantu, ikhlas memuji, tulus meminta maaf dan sportif.
  3. Jadilah Pribadi yang Dipercaya, yaitu pribadi yang dianggap penting, sering dimintai saran, usulan bahkan nasihat oleh atasan. Nasihatnya, jadilah orang yang dipercaya orang besar, jujur dalam memberikan pendapat dan dalam melakukan segala hal, dukung atasan dengan cara yang sesuai norma dan buatlah ia terkesan pada Anda.
  4. Jadilah Orang yang Dihormati, yaitu orang yang terus berlaku jujur, karenanya karyawan yang dihormati akan banyak hal yang didapat seperti gaji bagus, fasilitas jempolan dan peluang sukses yang cemerlang di depan Anda.
Saya pikir ke-empat Tips diatas, tidak hanya berlaku bagi orang yang pertama kali masuk dunia kerja saja, tapi berlaku bagi setiap kita apapun profesi-nya. Pribadi yang bisa diterima, Pribadi yang disukai, Pribadi yang dipercaya dan menjadi orang yang dihormati. Sudahkah kita berusaha menjadi pribadi seperti ini?
Sumber (Majalah Kartini edisi Februari 2009 No.2236.)